Fortuner adalah produk SUV kelas menengah yang diluncurkan Toyota beberapa belas tahun tahun silam. Produk keluaran Toyota ini mendukung akomodasi beragam jenis kegiatan dalam mendukung aktivitas keseharian penggunanya. Baik dibawa ke jalanan pada kendaraan, bebatuan, menanjak hingga terjal bisa dilalui dengan baik. Terutama jika menggunakan jenis Fortuner yang memiliki varian terbaik dikelasnya. Tentunya semakin mendukung berbagai kegiatan kamu dalam menaklukan medan jalanan.
Fortuner termasuk SUV dengan sistem mesin bertenaga. Toyota sendiri menghadirkan mesin dalam unit kendaraan mulai dari 2.393 cc hingga 2.694 cc. Tentunya dengan kapasitas mesin yang besar, unit kendaraan ini bisa dijalankan di berbagai jenis medan jalanan dengan mudah. Fortuner juga dilengkapi dengan penggerak 4×2 atau 4×4 yang bisa ditemukan di ragam jenisnya dan mendukung mesin unit kendaraan bisa menembus berbagai jenis medan jalanan.
Penggerak 4×4 yang disisipkan dalam unit kendaraan ini bisa mendukung pergerakan mobil lebih luwes dan siap menghadapi ragam jenis kontur jalanan. Hal ini dikarenakan sistem penggerak 4×4 bisa membagi tenaga mobil keempat roda dengan maksimal. Jenis penggerak ini bisa digunakan untuk menyalurkan tenaga keempat rodanya setiap pergerakan maupun saat dibutuhkan saja sesuai dengan kebutuhan unit kendaraan. Untuk Fortuner sendiri sudah menggunakan penggerak 4×4 tipe 4WD yang sudah support untuk ragam jenis medan.
Dengan kualitas mesin yang tidak perlu dikhawatirkan, menjadikan Fortuner cepat dikenal dikalangan masyarakat. Tetapi, ada kendala yang dimiliki Fortuner sebagai unit kendaraan yang memiliki mesin berkualitas yakni konsumsi bahan bakarnya terbilang boros. Benarkah demikian?
Fortuner facelift 2020 baru diluncurkan tahun lalu menjelang penutupan tahun. Unit kendaraan ini sudah menggunakan mesin common rail yang bisa mendukung konsumsi bahan bakar yang ekonomis. Dengan menggunakan mesin common rail sendiri, konsumsi bahan bakar diesel unit kendaraan bisa digunakan sebanyak 16,4 Km/L untuk rute keluar kota. Cukup hemat untuk ukuran mesin berkapasitas besar seperti Fortuner tersebut. Namun, konsumsi bahan bakar Fortuner yang boros pada unit pengguna kendaraan ini bisa disebabkan beberapa faktor.
Apa saja faktor yang bisa membuat konsumsi bahan bakar Fortuner menjadi boros? Berikut merupakan beberapa alasannya :
- Konsumsi bahan bakar yang tidak sesuai
Fortuner facelift merupakan perubahan bentuk unit Fortuner menjadi lebih premium dan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan kemajuan teknologi. Pada Toyota Fortuner facelift yang dikeluarkan dan diproduksi saat ini, variannya hampir sepenuhnya menggunakan mesin common rail dan menyisakan satu varian saja yang masih menggunakan mesin fuel injection.
Mesin common rail yang digunakan pada unit Toyota Fortuner sendiri menggunakan bahan bakar diesel dalam menjalankan tugasnya. Namun, tidak sembarangan bahan bakar diesel bisa mendukung penggunaan mesin common rail. Mesin dengan tipe ini disarankan menggunakan bahan bakar Pertamina Dex ataupun Shell Dex. Dengan menggunakan dua jenis bahan bakar ini maka performa mesin akan menunjang penggunaan dan tidak akan mudah boros karena sesuai dengan kebutuhan mesin.
- Cara mengemudi yang salah
Salah satu kendala dan masalah yang bisa disebabkan karena salah menggunakan bahan bakar adalah cara mengemudikan kendaraan yang salah. Banyak sekali masyarakat yang salah dalam mengemudikan unit kendaraan roda empat. Dimana masyarakat menggunakan kendaraan roda empat main gas dan rem yang akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi mudah habis. Ada baiknya untuk menggunakan mode eco dalam mengemudikan kendaraan.
Mode eco hadir dalam mode perjalanan Toyota Fortuner untuk menunjang kenyamanan berkendara. Mode berkendara ini sendiri dihadirkan untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Adapun mode eco akan menghemat bahan bakar dan menyarankan mobil untuk dilajukan perlahan di jalanan perkotaan atau situasi macet.
- Jarang melakukan service rutin
Kegiatan ini memang paling berpotensi menjadi alasan mengapa mesin mobil Fortuner boros. Unit kendaraan ini sendiri membutuhkan kegiatan service berkala untuk menjamin kualitas mesin kendaraan. Ada baiknya melakukan service berkala tiap 10.000 Km sekali dan 1.000 Km pertama unit kendaraan anda. Dengan begitu mesin akan dirawat dan diperbaiki kendalanya untuk memaksimalkan pengalaman berkendara serta konsumsi bahan bakar. Bila kegiatan ini dilewatkan, tidak heran mesin boros bahan bakar.